Come in Come in

Rabu, 22 Februari 2012

Penantian Senja

Hai yang disana. Apakah kau ingat aku. Aku yang selalu menunggu dan menanti kabar darimu. Disini terdiam membisu tanpa tahu apa yang kau perbuat disana apa kau merasa? Aku disini menanti kesepian. Tanpa harus tau apa yang harus aku lakukan. Untuk mencarimu. Dikerumunan manusia yang satupun aku tak mengenalnya? Apakah kau menyadarinya? 


Hai kau yang disana. Yang meninggalkanku tanpa ada rasa kecewa. Apa kau tau jikalau aku terluka..?

Sederet kata-kata pendek yang memanah tepat ke ulu hatiku kau lontarkan tepat didepan wajahku. Merobohkan segala perbentengan dan kekerasan hatiku. Menerobos masuk menuju hatiku dan menikamnya lebih dalam lagi. Apa kau tau itu menyakitkan?

Berkata-kata didepan ribuan orang seakan aku yang menyiksa dan menyakitimu, apa kau mengerti kebohongan ini menghantamku lebih keras lagi sehingga kini aku tak mampu berdiri? Tanpamu. Tanpa senyummu? Tanpa kasih sayangmu? Apa kau tak pernah mengetahuinya bahwa ini membunuh separuh hatiku!

Sedetikpun tak pernah aku menginginkan ini terjadi, sedikitpun tak pernah aku pernah memikirkan hal ini. Kenapa aku mendapatkannya? Kenapa aku harus merasakannya. Lalu apa yang TELAH aku perbuat hingga aku harus mendapatkan ini semua?

Ingatkah kau saat pertama kali kau ucapkan kata cinta padaku dan kau tak ingin melepaskan ku? Apa kau masih bisa merasakan getaran itu? Apa kau masih merasakan gejolak dalam dadamu saat kau melihatku, seperti dulu kau melihatku?

Ingatkah kau memelukku erat, seakan tak ingin melepaskanku? Apa kau masih merasakan kehangatan dan kenyamanan saat kau merengek padaku tanpa peduli siapapun melihatmu?

Ingatkah kau menciumku mesra seakan aku adalah milikmu seorang dan merasa tak akan ada kata berpisah hingga kau berikan semua? Apa kau masih merasakan itu semua?

Lembaran baru kau buka begitu cepat seakan tak pernah ada aku disisimu.

Baiklah aku akan pergi. Pergi darimu tanpa semua harapan itu.
Baiklah semua angan itu telah aku kubur, bersama semua kengangan dan bersama cinta kita.
Yang kau bunuh tanpa ampun..

Trimakasih telah mencintaiku,



Salam,






Bram


2 komentar:

Azura Zie mengatakan...

hmph dari hati yang terdalam,.

=)

" menantikan harapan kosong adalah sebuah kebodohan yang besar" * justquote uzay Gingsull..

irene christa mengatakan...

No no.. Yang ini cuma iseng coba nulis surat"an aja kak :)

Free Blog Templates

THANKS FOR COMING TO MY WORLD