Come in Come in

Senin, 14 November 2011

Christmas without the GIFT

Tuhan aku mau hadiah natal yang indah, ...


Kedua tanganku melingkar di bahu ibuku, disaat ia merajutkan sweater wol untukku. Ya, musim ini musim dingin, aku sering terkena flu semenjak perubahan cuaca Oktober lalu, entah kenapa fisikku tak mampu untuk menahan suhu yang sedikit lebih dingin dari biasanya. Aku suka hujan, aku suka bermain di bawah hujan, berlari, tertawa, melompat, berteriak sekuat-kuatnya ketika hujan. Aku sempat bingung kenapa aku begitu mencintai HUJAN. Ternyata ada filosofi yang lucu mengapa aku menyukai hujan dan sampai sekarang aku mempercayainya. Kata ibu aku lahir di bulan Oktober, dan memang dibuktikan lewat akte lahirku. Aku lahir ke dunia disambut oleh hujan yang sangat deras. Mungkin alunan suara hujan yang begitu merdu itu membuatku jatuh cinta pada hujan semenjak aku pertama kali lahir ke dunia. Agak aneh memang, tapi begitulah adanya....


Ibu tak pernah memanjakanku seperti anak-anak lain, ia mengajariku untuk menghabiskan seluruh makanan yang sudah aku letakkan di piringku, dan tidak untuk disisakan atau dibuang. Ibu juga mengajariku bagaimana untuk berbicara pada Tuhan Yesus, ibu bilang Tuhan Yesus itu baik. Ia selalu menjagaku kapan saja apa saja yang aku lakukan, dimana saja aku berada. Walaupun Ia tak terlihat, ibu bilang Ia itu ada. Tuhan Yesus lahir ke dunia bulan Desember tanggal 25, 2000 tahun silam, mungkin Tuhan Yesus juga menyukai hujan, karna bulan Desember juga musim hujan, tapi kata ibu Tuhan Yesus tak seberuntung aku yang bisa dilahirkan di atas tempat tidur, Tuhan Yesus lahir di kandang domba. Ntah kenapa ayah ibunya Tuhan Yesus itu tega membiarkan Tuhan Yesus lahir di dalam kandang, yang JAUH dari kata nyaman...


Setiap kali tanggal 25 Desember, aku dan teman-teman sekolah mingguku merayakan hari lahirnya Tuhan Yesus ke dunia ini. Kami bernyanyi menari bergembira kami mendengarkan cerita dan kami juga di berikan kado natal oleh guru-guru kami. Salah satu guru sekolah minggu itu menyamar menjadi lelaki berjenggot berkumis dan berambut putih, memakai baju merah dan berteriak "HO..HO..HO.." . Aku bertanya kepada ibuku kenapa guruku harus berdandan menjadi pria sedangkan kami semua tau bahwa ia adalah guru sekolah minggu kami. Jadi penyamarannya sia-sia! Apa itu salah satu trik mereka ? Agar kebaikan mereka tidak tampat di umbar-umbar?


2 tahun lalu pukul 23.30 24 Desember,
Aku menemani ibuku yang sedang sakit, ya dimalam yang spesial yang seharusnya aku dan ibu bersiap untuk berdoa bersama untuk merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus. Ibu bernafas tersengal-sengal membuatku merinding, ini mirip seperti kejadian sebelum ayah pergi untuk selamanya dulu. Aku takut ibu tidur terlalu lama, hingga tak melihatku tumbuh dewasa. Aku menangis. Aku takut. Aku berbicara pada Tuhan Yesus, aku mau hadiah natal untukku bukan sebuah sepatu bekas, bukan syal hangat kumal yang ibu dapat dari majikannya Nona Jean.
Tuhan aku mau hadiah natal, bukan sepatu bekas atau syal kumal lagi, aku ingin ibu tetap menemaniku melangkah di dunia ini, meski langkah kami gontai karna kekurangan kami, biarlah aku mampu tetap bersama ibu....


Ibu menutup matanya..
Tenang..
Tidak sesak lagi..
Ia lebih tenang dari beberapa menit lalu, ia tidur nyenyak sekali..
Ada bekas airmata di pipinya, ia tersenyum, cantik sekali..
Aku memeluk ibu..


Ibu kaku.. Ibu dingin..
Hidungnya tak mengeluarkan dan menghirup angin lagi...
Aku menggoncang badan ibu, ibu tak kunjung bangun...
Ada apa ini! Apa ibu terlalu lelah untuk bangun dan menatapku, juga mengucapkan selamat natal untukku?
Apa ibu berpura-pura tidur dan setelah ini ia akan mengagetkanku dan memberikan aku hadiah natal yang istimewa?


Kata Nona Jane, ibuku tidur selamanya. Ia sudah bahagia dipangkuan Tuhan Yesus. Dan aku tidak boleh menangis karna ibuku pasti akan sedih jika aku menangis disini. Aku tak mengerti mengapa hampir setiap manusia pernah tidur tanpa bangun lagi. Apa punggung mereka tidak panas ketika mereka berdiam dalam posisi itu saja? Atau mimpi mereka terlalu asik sehingga mereka tidak ingin meninggalkannya?


Tuhan Yesus, jika ibu harus tidur selamanya, lalu aku tidur dengan siapa?Mengapa ibu begitu kuat untuk tidur selama itu Tuhan?Lalu? Apakah hadiah natalku adalah melihat ibu tidur selamanya?Mengapa hadiahnya membuatku takut Tuhan?
 24 Desember tahun ini....


Aku berbelanja keperluan natal bersama ibu. Mentega, tepung, gula untuk membuat kue pie kesukaanku, Bintang - bintang juga bola-bola untuk menghias pohon natal dirumahku. Dan tidak lupa Mistletoe untuk dipintu kamarku, kamar ibuku, dan didepan rumahku. Juga permen coklat untuk para malaikat kecil yang nanti akan bermain kerumahku . Natal kali ini aku mendapatkan sepatu balet yang sangat indah, berwarna ungu soft yang sangat cocok dengan kakiku yang seperti jahe kata ibuku. Paman James yang memberikannya. Nona Charllote juga memintaku untuk menari pada perayaan natal sekolah mingguku minggu depan. Sekarang aku juga seorang balerina yang disukai banyak orang. Aku punya banyak teman sesama balerina. Aku juga violist dalam sebuah group orkestra, dan musim depan aku bersama group ku akan berangkat ke Aussie untuk mengadakan Konser.




24 Desember 23.30
Aku bersama ibu duduk di dekat perapian dan bersiap untuk berdoa....
Tuhan... Trimakasih untuk hari indah ini... Perayaan Ulang TahunMu aku bingung ntah yang keberapa, tapi aku tau, Kau pasti bahagia. Begitu juga dengan aku.
Tuhan... Apakah ibu baik-baik saja disana? Apa dia menitipkan salam untukku? Katakan padanya aku sungguh merindukannya. Dan jangan lupa ingatkan ia memakan obat asmanya, karna sekarang sangat dingin. Bilang juga padanya kalau aku minggu depan akan menari, ya ! Seperti impiannya menjadikanku balerina. Aku termasuk balerina terbaik di negeri ini Tuhan.. Pasti ibu bahagia.

Tuhan, mungkin 2 tahun lalu aku takut karna Ibu akan pergi kerumahmu, ibu malaikat penolongku, yang menemaniku tiap saat. Aku sedih karna hadiah natalku sangat jelek. Tapi sekarang aku mengerti, hadiah itu bukan jelek, tapi belum bertumbuh. Kau memberikanku bibit sukacita. Awalnya mungkin aku kecewa, namun sekarang aku bahagia.
Tuhan trimakasih untuk Nona Jane yang Kau kirimkan sbg pengganti ibuku, meski ibuku tak tergantikan, namun Nona Jane juga ibu yang baik untukku...


Selamat Ulang Tahun Tuhan Yesus,
Selamat Natal ibu,


Aku sayang kalian,
Baik-baik di Surga ya !


Nb : Ibu, makannya yang banyak! Aku dengar dirumah Tuhan tidak kekurangan makanan! Trimakasih untuk cintamu :)




Salam,
Dheila

5 komentar:

Anonim mengatakan...

terkadang hadiah natal tdk slalu dtg dgn cara yg indah, tp tetap prcya akhir dari smua problem yg YESUS ksh berbua manis adanya krn DIA takkan terlambat meraih tangan kita ktika kita hampir terjatuh :**

critanya NICE :D

MARIA DEWIQ

Anonim mengatakan...

gilaa kak irennn,,, kerenn abis.. 4 jempol nihh untukk kakak.. :D


CINDY AGITHA :p
^^b

irene christa mengatakan...

Maria Dewiq : trimakasih, semoga diberkati...

Cindy Agitha : Yap makasi syg :)

sadcs mengatakan...

Ia Lebih tau makna keindahan, Ada hal-hal yang tak kita tak mengeti, hal yang membuat kita tersenyum lebar jikalau Ia memberi tahu kita sedari awal.
nice diary,
bahasanya indah

irene christa mengatakan...

Makasi Cakra.. :)

Free Blog Templates

THANKS FOR COMING TO MY WORLD